GEREJA GERAKAN PENTAKOSTA "BUKIT HERMON" BALIKPAPAN, "MEMPERSIAPKAN JEMAAT YANG DIBERKATI UNTUK MEMBERKATI"
banner ads
banner ads
banner ads
Anda Memiliki Beban/ pergumulan
ataupun pertanyaan2 Dan Rindu untuk didoakan. Tuliskan beban dan pergumulan anda dan dengan sukacita kami akan mendoakannya

Klik disini untuk menuliskannya

Indonesia Menangis


(Bagaimana Anak Tuhan meresponi Penderitaan)


Kalimat INDONESIA MENANGIS/ INDONESIA BERDUKA  menjadi viral dan seringkali muncul dimedia massa maupun media sosial ketika bencana menimpa atau terjadi di bangsa Indonesia. ini merupakan suatu hal yang wajar karena memang ketika melihat musibah atau bencana yang terjadi di bangsa kita ini, sangat sulit bagi kita untuk menahan aliran air mata karena melihat saudara-saudara kita yang mengalami musibah tersebut. Tetapi apakah air mata hanya mengalir ketika mengalami penderitaan?.
Kita semua tahu bahwa air mata tidak saja mengalir ketika kita mengalami bencana, karena air mata juga bisa mengalir ketika kita menyanyikan lagu pujian, ketika kita sendirian, bahkan ketika sedang bahagia sekalipun dan lain sebagainya. Paling sering air mata mengalir ketika kita mengalami suatu perasaan yang tidak bisa diuraikan dengan kata-kata. 

Tapi yang menarik dan perlu kita cermati bahwa istilah atau penggunaan kalimat Indonesia Menangis hanya muncul ketika terjadi peristiwa seperti bencana alam, padahal bangsa Indonesia masih sering mengalami hal-hal yang menyedihkan yang tidak hanya disebabkan oleh bencana alam. Pertanyaannya adalah apakah bangsa ini sudah tidak merasa sedih dengan apa yang terjadi dibangsa ini? Ataukah bangsa ini sudah memiliki pemahaman dan penilaian berbeda dalam menilai peristiwa yang terjadi di bangsa ini?

Sejak bencana tsunami di Aceh, aksi terorisme di Bali yang dikenal dengan sebutan BOM Bali, gempa bumi di Nias, Padang, Bandung, dan dibeberapa daerah selatan Sumatera, Lumpur Lapindo, bencana di Jogjakarta dan sekitarnya, banjir bandang, air bah, tanah longsor dan gempa bumi di berbagai daerah, peristiwa Situ Gintung, bencana alam (tanah longsor) yang terjadi dibeberapa daerah di Jawa barat, Mandailing Natal, dan gempa dengan kekuatan 7,6 SR yang juga pernah menimpa warga di Sumatera Barat, peristiwa Gunung Merapi dan Gunung Sinabung, banjir dan bencana Alam kembali terjadi lagi dibeberapa daerah diIndonesia, tenggelamnya kapal di danau Toba, beberapa aksi terosisme yang baru terjadi beberapa bulan yang lalu, yakni di MAKO Brimob, BOM BUNUH DIRI di tiga (3) Gereja di Surabaya, BOM Meledak di RUSUN Sidoarjo, BOM di MAPOLRES Surabaya, Aksi Teror di MAPOLDA Riau, Gempa bumi di Lombok dan yang barusan terjadi beberapa hari yang lalu yakni Gempa dan Tsunami di Palu dan Donggala telah membuat rakyat yang ada di daerah tersebut khususnya dan seluruh rakyat Indonesia menangis.

Siapa yang tidak akan sedih dan terharu melihat suatu penderitaan yang luar biasa ini. Banyak orang kehilangan tempat tinggal dan meninggal dunia karena bencana alam dan aksi terorisme. Dan sebagai ungkapan rasa sedih, banyak orang tidak bisa berkata-kata lagi selain meneteskan air mata.
Peristiwa yang terjadi di bangsa kita ini telah mengundang simpati dari berbagai Negara untuk membantu rakyat Indonesia yang ditimpa bencana dengan harapan bisa meringankan beban,  mengobati perasaan sedih dan dukacita dari rakyat Indonesia yang terus menerus menangis hingga saat ini.
Tetapi apakah rasa solidaritas ini sungguh telah membuat rakyat Indonesia tidak menangis lagi?

Dari semua peristiwa ini banyak orang, baik Kristen maupun non Kristen mulai bertanya-tanya, apa arti bencana dan penderitaan ini? Mengapa ini harus terjadi? Mengapa keluarga saya yang harus menerima semua ini? Siapa yang salah dan perlu dipersalahkan?

Tidak sedikit orang yang menyalahkan kepemimpinan di bangsa ini. Mereka merasa apa yang terjadi di bangsa ini adalah karena bangsa ini salah memilih seorang pemimpin. Pemikiran seperti ini tentu saja tidak benar. Ketika peristiwa ini kita hubungkan dengan Tuhan, maka kencenderungan umum adalah menyalahkan Tuhan, juga langsung melemparkan tanggung jawab kepadaNya.

Dengan melihat sifat-sifat Allah, orang akan beranggapan bahwa jika Allah itu baik dan mengasihi umat manusia, maka Ia pasti akan menghindarkan umat yang dikasihiNya dari penderitaan. Dan Ia pasti tahu bagaimana caranya untuk mengindarkan manusia dari penderitaan. Tetapi, mengapa Allah tetap membiarkan dan mengijinkan manusia mengalami penderitaan? Apakah peristiwa yang terjadi di berbagai daerah Indonesia disebabkan karena dosa mereka?

Dalam hal ini kita harus berhati-hati. Karena memang ada hal-hal tertentu dimana penderitaan, kita kaitkan dengan dosa. Bahkan banyak peristiwa yang diceritakan dalam Alkitab, bagaimana Tuhan menghukum manusia karena dosa mereka. Tetapi kita sama sekali tidak boleh menyamakan antara penderitaan seseorang dengan dosanya. Yohanes pasal 9 mengajarkan hal ini, ketika Tuhan Yesus menyembuhkan orang buta. Perhatikan bahwa Tuhan Yesus tidak menyatakan bahwa penderitaan orang tersebut sebagai akibat langsung dari pembalasan atas dosa. Demikian pula Ia tidak menyatakan bahwa hal itu terjadi begitu saja. Sebaliknya ada alasan dan tidak berkaitan dengan dosanya, tetapi untuk kemuliaan Tuhan. Akan tetapi, kita juga tidak boleh menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara penderitaan manusia dan murka Allah yang akan mendidik kita. Karena Alkitab mengatakan bahwa Allah memang menghajar orang yang dikasihiNya, dan bagian dari proses tersebut adalah mengalami rasa sakit dan penderitaan.

Perhatikan Lukas 13:1-5, Tuhan Yesus menceritakan tentang orang yang mati di timpa menara dekat Siloam. Apa yang dikatakan oleh Tuhan Yesus? Ia berkata, “tetapi jika --kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa dengan cara demikian”.

Memang seringkali kita bingung ketika melihat penderitaan atau bencana yang terjadi di bangsa kita saat ini, karena kita sudah terbiasa dengan kemurahan dan kesabaran Allah. Tetapi yang perlu kita sadari bahwa semua bencana yang terjadi di Indonesia ini, tidak merupakan kebetulan.

Alkitab tidak pernah mengajarkan bahwa orang percaya akan dibebaskan dari penderitaan dan bencana-bencana di dunia ini. Tidak ada satupun ayat dari Alkitab yang mengatakan bahwa orang percaya kebal terhadap penderitaan (Filipi 1:29). Sebab Sering kali Allah mengijinkan kita menderita agar kita mengerti bahwa kepedihan adalah bagian dari hidup
Semua penderitaan terjadi berdasarkan kedaulatan Allah. Allah mengetahui dan mengijinkannya (Roma 8:28). 
Jika Allah turut bekerja dalam segala sesuatu maka, PERLUKAH KITA MENANGIS melihat penderitaan yang terjadi di bangsa ini? Bukankah kita diajarkan untuk bersukacita senantiasa dan dalam segala hal?

Ini merupakan pertanyaan yang sulit, akan tetapi tidak berarti tidak ada jawabannya. Pertama-tama kita harus melihat, kenapa sampai rakyat INDONESIA MENANGIS. Jika tangisan ini hanya merupakan suatu ungkapan rasa prihatin terhadap sesama kita yang menderita, maka ini merupakan sesuatu yang tidak salah dan wajar. Akan tetapi menjadi tidak wajar ketika kita dikuasai oleh perasaan sedih yang melebihi batasan yang diajarkan oleh Alkitab kepada kita, yakni suatu perasaan dukacita yang berlebihan (I Tesalonika 4:13).

Sebagai orang percaya kita harus meyakini bahwa Allah bukanlah suatu pribadi yang tidak berperasaan dan tidak mau tahu tentang umatNya dan penderitaan mereka. Allah kita tidak saja mengetahui penderitaan, tetapi juga merasakannya. Tidak ada kesakitan ataupun penderitaan yang pernah menimpa kita tanpa melalui hati dan tangan Allah lebih dahulu.
Betapapun berat penderitaan yang kita alami, hendaknya kita ingat bahwa Allah didalam Kristus Yesus juga pernah Menderita bahkan sampai mati di kayu salib. Allah sangat memahami penderitaan dan dukacita. Jika kita mengerti sedikit saja tentang salib Kristus, kita pasti mengerti bahwa Allah memahami penderitaan.

Walaupun penderitaan kadang merupakan hukuman Allah, tetapi kita tidak boleh melupakan bahwa kesalahan-kesalahan manusia juga banyak menimbulkan kesusahan dan penderitaan di dunia ini. Misalnya, banyak orang meninggal karena konstruksi bangunan yang tidak baik (seperti peristiwa ambruknya proyek jalan Tol beberapa waktu yang lalu), kecelakaan karena mengendarai dalam keadaan mabuk, penipuan, pencurian, pembunuhan, tidak mau menghiraukan peringatan-peringatan yang diberikan oleh gejala-gejala alam dll. Kita sama sekali tidak bisa menyalahkan Allah untuk segala penderitaan ini. Dan biasanya kita dapat mengetahui penderitaan yang diakibatkan oleh perbuatan kita sendiri. 

Terlalu banyak peristiwa yang mungkin sangat menyakitkan kita, tetapi sesungguhnya mau menjelaskan kepada kita, bahwa walaupun kita dengan pasti mengetahui semua penderitaan itu sesuai dengan rancangan Allah, tetapi ada hal-hal tertentu mengenai penderitaan yang Allah tidak berkenan mengungkapkannya (Ulangan 29:29). Disinilah iman kita benar-benar diuji. Dan seringkali disinilah kita akan bertanya, “mengapa Tuhan?”
Tetapi jika Tuhan tidak berkehendak untuk menjawabnya, Dia akan menunggu sampai kita dapat melihat masalah secara keseluruhan. 
Oleh karena itu, sekiranya kita mendapati suatu kenyataan bahwa bencana yang terjadi di sekitar kita atau yang kita alami sendiri adalah karena kesalahan sendiri, maka kita tidak perlu larut dalam perasaan dukacita yang mendalam apalagi terus menerus menangis. 
Inilah saatnya bagi kita untuk introspeksi dan mengoreksi diri kita masing-masing. Ini bukan saatnya kita saling menyalahkan. 
Tetapi ini adalah saat dimana kita harus saling mendoakan, menguatkan, dan mengingatkan kepada rakyat Indonesia untuk datang kepada Tuhan Yesus. Karena hanya Dialah satu-satunya penghibur yang sejati.

Kita juga harus mengingatkan, bahwa penderitaan bukan akhir dari segala-galanya dan kita bisa terlepas dari penderitaaan. Seringkali kita akan dipakai Tuhan untuk membawa kelepasan terhadap penderitaan orang lain. 
Oleh karena itu ungkapan rasa solidaritas sangat perlu sekali. Kita harus ikut memiliki kepedulian terhadap orang lain yang mengalami penderitaan. Kita harus menunjukkan kasih kita kepada mereka, bukan sebaliknya ikut terus-menerus menangis seperti orang yang tidak percaya.
Kita dapat memberi makan orang-orang yang kelaparan, memberi pakaian kepada orang yang tidak memilikinya, mengunjungi dan memperhatikan orang-orang yang membutuhkan pertolongan. 

Jika bencana yang terjadi dialami oleh kita yang sudah percaya dan beriman sungguh-sungguh kepada Kristus, kita harus menyadari bahwa seringkali penderitaan itu sendiri diijinkan dan dipakai oleh Allah untuk menyucikan iman kita. Karena kita juga dipanggil untuk berani menghadapi penderitaan. Allah tidak pernah meminta kita untuk mengerti. Yang kita perlukan hanyalah percaya kepadaNya sama seperti kita juga hanya meminta anak-anak kita untuk mempercayai kasih kita.

Saya tidak mengerti apa yang menjadi penderitaan terberat dan terbesar Anda saat ini. Tetapi saya tahu, tidak ada penderitaan yang melebihi kesanggupan kita untuk menanggungnya, karena Tuhan telah memberikan kemampuan didalam diri kita. Seringkali kita tidak menyadari kemampuan ini. 
Di dalam penderitaan, seringkali kita merasa seperti Tuhan telah membiarkan kita seorang diri, tetapi sebenarnya tidak demikian. Sesungguhnya Tuhan tidak meninggalkan kita. Ia tidak pernah membuang kita. Karena Ia berjanji tidak akan pernah meningalkan dan membiarkan kita (Ibrani 13:5). Bahkan ketika seolah-olah kita dibiarkan berjalan sendiri, maka mata Tuhan akan semakin tajam memperhatikan kita anak-anakNya (Amsal 15:3).

Maukah Anda mempercayai hal ini? 

Jika kita mempercayai hal ini, maka dengan perasaan lega, tenang serta gembira, kita dapat mengaminkan bahwa  “Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi kita semua yang mengasihiNYA.”

(Ferdy Manggaribet, MA)

Ditulis Oleh : ggp bukit hermon balikpapan ~ Ferdy Manggaribet, S.Th, MA

Jona Rendra Anda sedang membaca postingan saya yang berjudul Indonesia Menangis. Jika anda menyukai semua ARTIKEL kami, anda bisa COPAS dan menyebarluaskannya dengan disertakannya link yang sesuai dengan postingan tersebut sebagai sumbernya
Jangan Lupa Kritik dan Sarannya melalui KOTAK KOMENTAR dibawah ini ya!

:: ggp-bukithermon.blogspot.com ::

Anda ingin berlangganan RENUNGAN atau ARTIKEL kami?

Follow us!




Kekasih Tuhan !!!
Anda diberkati dengan Artikel dan renungan kami ?
Bagikan ke teman-teman Anda biar jadi berkat. GBU

Artikel Yang Berhubungan



0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

ShareThis

 

GEREJA GERAKAN PENTAKOSTA "Bukit Hermon" BALIKPAPAN

Shalom!
Kekasih Tuhan
Jika Anda tidak memiliki tempat ibadah tetap,
Kami mengundang Anda untuk hadir
dalam setiap ibadah kami.
Kita adalah satu keluarga di dalam
Tuhan Yesus Kristus.
Selengkapnya tentang Kegiatan Ibadah

Ferdy Manggaribet, S.Th. MA

' width='73px'/>

Suatu sukacita bagi kami, Karena kehadiran Blog ini dapat diterima oleh semua anak-anak Tuhan.
Kerinduan dan harapan kami Blog ini bukan hanya di terima tetapi juga bisa menjadi berkat yang akan terus menguatkan, memotivasi, membimbing dan meneguhkan komitmen iman kita terhadap Tuhan.
Haleluya !!!!

Info