MENJUAL KEBENARAN
Mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang
dipesankan kepada mereka. Cerita ini tersebar di antara orang Yahudi sampai
sekarang. (Matius 28:15)
Serdadu-serdadu yang menjaga kubur Yesus turut menyaksikan
bagaimana kubur itu terbuka dan kosong karena Yesus telah bangkit. Mereka pun
pergi ke kota untuk mengabarkan kepada imam-imam kepala tentang gempa bumi,
turunnya seorang malaikat, penggulingan batu besar dari pintu kubur dan
keluarnya tubuh Yesus dari dalam kubur dalam keadaan hidup. Alih-alih menjadi
percaya kepada Yesus, kesaksian itu mendorong imam-imam kepala merekayasa
kebenaran dan menyogok para serdadu dengan banyak uang supaya mereka mau tutup
mulut.
Bagaimana dengan kita yang pada saat ini pun telah mendengar
kabar kebenaran Kristus? Relakah kita memutarbalikkan kebenaran karena belenggu
materialisme? Akankah kita rela menjual kebenaran Kristus demi rasa aman dan
kenyamanan yang semu? Manakah yang terasa lebih menakutkan bagi kita:
kehilangan gengsi sebagai pribadi yang telah Allah kuduskan, atau kehilangan
gengsi karena tidak hidup dengan gaya konsumtif, hedonis, materialis? Jika para
imam berani mengorbankan banyak uang demi membungkam kebenaran, seberapa
besarkah pengorbanan yang rela kita pertaruhkan
demi menyuarakan kebenaran? EBL/www.renunganharian.net
SAKSI KEBENARAN TIDAK AKAN
PERNAH RELA MENJUAL KEBENARAN
Ditulis Oleh : ggp bukit hermon balikpapan ~ Ferdy Manggaribet, S.Th, MA
Anda sedang membaca postingan saya yang berjudul Warta Jemaat Edisi 415 Minggu, 02 Juni 2019 (MENJUAL KEBENARAN). Jika anda menyukai semua ARTIKEL kami, anda bisa COPAS dan menyebarluaskannya dengan disertakannya link yang sesuai dengan postingan tersebut sebagai sumbernya
Jangan Lupa Kritik dan Sarannya melalui KOTAK KOMENTAR dibawah ini ya!
Jangan Lupa Kritik dan Sarannya melalui KOTAK KOMENTAR dibawah ini ya!
Kekasih Tuhan !!!
Anda diberkati dengan Artikel dan renungan kami ?
Bagikan ke teman-teman Anda biar jadi berkat. GBU
0 komentar:
Posting Komentar