GEREJA GERAKAN PENTAKOSTA "BUKIT HERMON" BALIKPAPAN, "MEMPERSIAPKAN JEMAAT YANG DIBERKATI UNTUK MEMBERKATI"
banner ads
banner ads
banner ads
Anda Memiliki Beban/ pergumulan
ataupun pertanyaan2 Dan Rindu untuk didoakan. Tuliskan beban dan pergumulan anda dan dengan sukacita kami akan mendoakannya

Klik disini untuk menuliskannya

MAKHLUK KEKAL

Kejadian 2:7
 “Ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup

Manusia adalah makhluk yang dahsyat. Kedahsyatannya bukan hanya terletak pada kecerdasan dan segala kemampuan yang dimilikinya, tetapi juga terletak pada kenyataan bahwa manusia adalah makhluk yang kekal. Inilah yang ditunjukkan oleh Alkitab dalam ayat di atas. Inilah yang membedakan manusia dari mahkluk hidup lainnya.
Pengertian “makhluk yang hidup” di sini harus dibedakan dengan pengertian makhluk hidup yang dipahami oleh kebanyakan orang. Selama ini yang disebut “makhluk hidup” bukan hanya manusia; hewan pun juga disebut makhluk hidup. Tetapi tentunya hidupnya hewan tidak sama dengan manusia. Manusia menjadi makhluk hidup bukan hanya dimengerti sebagai mahkluk yang bisa bergerak sendiri, tetapi memiliki unsur kekekalan. Jadi meskipun tubuh manusia dikubur, hancur bersama tanah di bumi, tetapi kesadarannya tidak pernah lenyap.
Untuk seekor binatang yang hari ini hidup lalu esok mati, lenyaplah kehidupan dan kesadarannya; tidak ada kelanjutannya. Berbeda dengan manusia: tubuhnya terbujur kaku, tetapi roh dan jiwanya menyatu menuju ke alam baka. Karena itu pola hidup manusia tidak boleh disamakan dengan pola hidup hewan. Hidup hewan hanya terfokus pada makan dan minum, tak perlu memedulikan persekutuan dengan Tuhan Penciptanya. Hidup manusia harus terfokus kepada Tuhan, untuk dapat bersekutu dengan Tuhan dan mengabdi kepada-Nya. Kesadaran yang tidak pernah lenyap ini adalah sesuatu yang sangat dahsyat, mengerikan dan tak teruraikan dengan kata-kata. Inilah yang menjadikan manusia sebagai makhluk yang berisiko sangat tinggi. Manusia harus menghadapi kesadaran kekal, di neraka atau di surga.
Bayangkan kalau kita ada di keadaan itu. Ketika nyawa kita membubung melayang meninggalkan tubuh yang terbujur kaku, mata kita memandang kekekalan. Kita tidak bisa menengok ke belakang kembali ke bumi. Situasi itu sangat dahsyat. Kalau pada waktu itu seseorang tidak menjadi sekutu Tuhan, betapa mengerikan! Tidak ada kesempatan untuk memperbaiki diri dan bertobat. Kesempatan bertobat dan memperbaiki diri hanya di bumi, sekarang. Steven Emor

Ditulis Oleh : ggp bukit hermon balikpapan ~ Ferdy Manggaribet, S.Th, MA

Jona Rendra Anda sedang membaca postingan saya yang berjudul MAKHLUK KEKAL . Jika anda menyukai semua ARTIKEL kami, anda bisa COPAS dan menyebarluaskannya dengan disertakannya link yang sesuai dengan postingan tersebut sebagai sumbernya
Jangan Lupa Kritik dan Sarannya melalui KOTAK KOMENTAR dibawah ini ya!

:: ggp-bukithermon.blogspot.com ::

Anda ingin berlangganan RENUNGAN atau ARTIKEL kami?

Follow us!




Kekasih Tuhan !!!
Anda diberkati dengan Artikel dan renungan kami ?
Bagikan ke teman-teman Anda biar jadi berkat. GBU

Artikel Yang Berhubungan



0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

ShareThis

 

GEREJA GERAKAN PENTAKOSTA "Bukit Hermon" BALIKPAPAN

Shalom!
Kekasih Tuhan
Jika Anda tidak memiliki tempat ibadah tetap,
Kami mengundang Anda untuk hadir
dalam setiap ibadah kami.
Kita adalah satu keluarga di dalam
Tuhan Yesus Kristus.
Selengkapnya tentang Kegiatan Ibadah

Ferdy Manggaribet, S.Th. MA

' width='73px'/>

Suatu sukacita bagi kami, Karena kehadiran Blog ini dapat diterima oleh semua anak-anak Tuhan.
Kerinduan dan harapan kami Blog ini bukan hanya di terima tetapi juga bisa menjadi berkat yang akan terus menguatkan, memotivasi, membimbing dan meneguhkan komitmen iman kita terhadap Tuhan.
Haleluya !!!!

Info