Keluaran
2:1-10
“Ketika dibukanya, dilihatnya bayi itu, dan tampaklah
anak itu menangis, sehingga belas
kasihanlah ia kepadanya
dan berkata: "Tentulah
ini bayi orang Ibrani"
(Keluaran
2:6)
Jika anda berada
dalam situasi yang sangat sulit dan penuh risiko, bagaimana Anda menghadapinya?
Mundur sebelum berjuang, pasrah tanpa usaha, atau menghadapinya habis-habisan
tanpa takut dan tidak peduli apa pun resikonya? Bacaan hari ini dapat kita
jadikan suatu pelajaran dalam menghadapi kehidupan, khususnya hari ini.
Satu peristiwa yang sangat luar biasa yaitu: penyelamatan
bayi Musa dari bahaya melibatkan beberapa peran penting dan masing-masing
mewakili satu sikap. Sifra dan Pua adalah bidan yang takut akan Allah sehingga
mereka enggan membunuh bayi Ibrani, meski tindakan itu bertentangan dengan
aturan raja (1:17). Yokebed adalah ibu yang kreatif memecahkan masalah (ayat
3). Miriam, sang kakak, ialah pribadi yang pemberani. Ia tidak takut menemui
putri Firaun demi perawatan adik bayinya (ayat 4, 7). Dan, putri Firaun ialah
pribadi yang berbelas kasih walaupun ia tahu bayi Musa adalah bayi orang
Ibrani, kaum yang menjadi budak di negerinya (ayat 6). Bahkan, dalam belas
kasihnya, Putri Firaun mengangkat bayi itu sebagai anak (ayat 10). Takut akan
Tuhan, kreativitas, keberanian, dan belas kasihan itulah sikap-sikap dari para
pribadi yang menghantar Musa kecil selamat dan bertumbuh besar dan menjadi alat
Tuhan untuk membebaskan umat-Nya (ayat 10).
Tentu ada
banyak sikap yang bisa kita ambil sebagai respons saat menghadapi situasi
sulit; dengan aneka rupa dampak yang mengikutinya. Keempat sikap yang kita
cermati hari ini di dalam kesadaran penuh akan kedaulatan Allah yang terlibat
dan memegang kendali atas situasi apa pun merupakan respons yang tepat dalam
menghadapi situasi sulit yang bisa datang kapan saja.
Jangan perna
takut untuk mengambil suatu sikap ketika diperhadapkan dengan suatu keadaan
atau situasi yang sangat sulit, walaupun di setiap sikap dan tindakan yang kita
ambil pasti ada resikonya. Tetapi yakinlah bahwa Allah tidak akan tinggal diam
jika kita berada dalam rencana-Nya. Ia pasti akan menolong kita, karena Dia
adalah Allah yang setia pada janji-Nya (2 Petrus 3:9; 2 Timotius 2:13). Jika
Allah dipihak kita, apa pun resikonya tidak akan menjadi masalah bagi kita
untuk menjalankan rencana-Nya (Yesaya 41:10). Fren
SITUASI
SULIT BUKANLAH JALAN BUNTU DI TANGAN TUHAN
Ditulis Oleh : ggp bukit hermon balikpapan ~ Ferdy Manggaribet, S.Th, MA

Jangan Lupa Kritik dan Sarannya melalui KOTAK KOMENTAR dibawah ini ya!
Kekasih Tuhan !!!
Anda diberkati dengan Artikel dan renungan kami ?
Bagikan ke teman-teman Anda biar jadi berkat. GBU
0 komentar:
Posting Komentar