GEREJA GERAKAN PENTAKOSTA "BUKIT HERMON" BALIKPAPAN, "MEMPERSIAPKAN JEMAAT YANG DIBERKATI UNTUK MEMBERKATI"
banner ads
banner ads
banner ads
Anda Memiliki Beban/ pergumulan
ataupun pertanyaan2 Dan Rindu untuk didoakan. Tuliskan beban dan pergumulan anda dan dengan sukacita kami akan mendoakannya

Klik disini untuk menuliskannya

Kesempatan



Suatu ketika ada seorang guru yang ingin menguji muridnya. Dibawanya si murid ke dalam hutan. Beliau berpesan kepada muridnya, "Aku ingin kamu masuk berjalan melalui hutan ini. Sementara itu aku akan menunggu kamu di sisi hutan sebelah sana. Aku ingin kamu menebang pohon yang paling besar yang ada di hutan ini dan membawanya padaku nanti."
Tak lama, si murid masuk ke dalam hutan, berjalan sambil mencari pohon yang paling besar. Setelah dia menemukan pohon itu, dia menebangnya dan melanjutkan perjalanan. Beberapa ratus meter kemudian dia melihat pohon yang lebih besar dari yang dibawanya tadi. Dengan segera dia menebang pohon yang lebih besar itu dan membawanya. Beberapa ratus meter kemudian, tak disangka dia menemukan pohon yang lebih besar lagi dibanding pohon kedua yang ditebangnya tadi. Dengan kesal dia meninggalkan pohon yang tadi ditebangnya. Dan saat ini dia tidak membawa apa-apa. Pikirnya, "Ah kalaupun aku tebang pohon yang ketiga ini nanti di depan sana toh ada pohon yang lebih besar lagi."
Dia berjalan melanjutkan perjalanan menyusuri hutan dengan tangan hampa. Beberapa kali dia melihat pohon besar, namun dia enggan untuk menebang & membawanya, karena dia menyangka pasti ada yang lebih besar lagi di depan sana. Beberapa jam perjalanan, dia sampai ke tepi hutan. Dia telah melihat gurunya menanti disana, namun dia tidak membawa pohon yang paling besar yang dipesankan gurunya. Si murid sangat menyesal.
Kadang kita bertingkah seperti si murid. Kesempatan datang berkali-kali, namun kita enggan menerimanya karena pikir kita akan ada kesempatan yang jauh lebih baik di depan sana. Namun ketika kita tidak juga mengambil salah satu kesempatan itu, batas akhir telah menanti, dan akhirnya hanya penyesalan yang timbul. Kita harus bijak dalam merespon kesempatan. Memang tidak semua kesempatan harus kita ambil, tapi juga tidak semua kesempatan kita buang begitu saja.
Menjadi orang berhikmat adalah kuncinya. Hikmat lebih berharga dari semua, itulah mengapa Salomo lebih memilih menjadi orang berhikmat daripada menjadi orang kaya, orang terkenal, orang pintar. Dan kunci dari hikmat adalah TAKUT AKAN ALLAH. "Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian." (Amsal 9:10)

 sumber: http://www.airhidup. com 

Ditulis Oleh : ggp bukit hermon balikpapan ~ Ferdy Manggaribet, S.Th, MA

Jona Rendra Anda sedang membaca postingan saya yang berjudul Kesempatan . Jika anda menyukai semua ARTIKEL kami, anda bisa COPAS dan menyebarluaskannya dengan disertakannya link yang sesuai dengan postingan tersebut sebagai sumbernya
Jangan Lupa Kritik dan Sarannya melalui KOTAK KOMENTAR dibawah ini ya!

:: ggp-bukithermon.blogspot.com ::

Anda ingin berlangganan RENUNGAN atau ARTIKEL kami?

Follow us!




Kekasih Tuhan !!!
Anda diberkati dengan Artikel dan renungan kami ?
Bagikan ke teman-teman Anda biar jadi berkat. GBU

Artikel Yang Berhubungan



0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

ShareThis

 

GEREJA GERAKAN PENTAKOSTA "Bukit Hermon" BALIKPAPAN

Shalom!
Kekasih Tuhan
Jika Anda tidak memiliki tempat ibadah tetap,
Kami mengundang Anda untuk hadir
dalam setiap ibadah kami.
Kita adalah satu keluarga di dalam
Tuhan Yesus Kristus.
Selengkapnya tentang Kegiatan Ibadah

Ferdy Manggaribet, S.Th. MA

' width='73px'/>

Suatu sukacita bagi kami, Karena kehadiran Blog ini dapat diterima oleh semua anak-anak Tuhan.
Kerinduan dan harapan kami Blog ini bukan hanya di terima tetapi juga bisa menjadi berkat yang akan terus menguatkan, memotivasi, membimbing dan meneguhkan komitmen iman kita terhadap Tuhan.
Haleluya !!!!

Info