Lukas
16:19-31
“Kata Abraham kepadanya: Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa
dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakini, sekalipun oleh seorang yang
bangkit dari antara orang mati”
( Lukas 16:31 )
Dalam Luk. 16:19–31 dikisahkan mengenai
orang kaya yang memohon kepada Abraham agar mengutus Lazarus ke rumah orang
tuanya supaya memberi peringatan kepada saudara-saudaranya agar tidak masuk ke
tempat celaka yang menyakitkan, di mana terdapat nyala api yang tidak pernah
padam. Abraham mengatakan bahwa jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa
dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang
yang bangkit dari antara orang mati.
Itu menunjukkan bahwa untuk masuk Kerajaan Surga, seseorang dituntut untuk bertindak dan memiliki niat yang kuat. Menerima Yesus sebagai Tuhan berarti melakukan tindakan nyata seperti yang diperintahkan-Nya. Kesaksian Musa dan para nabi adalah kebenaran yang menyatakan bahwa ada Allah yang hidup yang memiliki rancangan. Ia bukan Allah orang mati tetapi Allah orang hidup (Luk. 20:38). Orang yang ingin hidup bersama dengan Dia harus mengikuti kesaksian Musa dan para nabi, artinya belajar hidup sesuai dengan kehendak Tuhan. Inti dari kitab kesaksian Musa (Taurat) dan kitab para nabi adalah mengasihi Tuhan dengan segenap hidup dan sesama seperti dirinya sendiri (Mat. 22:37–40)
Seharusnya ketika masih hidup, si orang
kaya bisa bertobat dan mengerti bagaimana mengasihi sesama, sebab ada Firman
Tuhan. Semestinyalah ia tahu bagaimana harus mengisi hidup ini. Tetapi ia
memilih untuk tidak menaati Firman Tuhan. Ia memilih jalannya sendiri. Si orang
kaya yang masuk neraka tidak menyalahkan siapapun; ini berarti ia menyadari
kesalahannya. Ia berharap dengan orang mati bangkit membuat saudara-saudaranya
yang masih ada di dunia akan bertobat. Tetapi Abraham menegaskan, untuk orang
yang memang hatinya tidak mau bertobat, tetap tidak akan bertobat walau bertemu
orang mati bangkit dari kubur. Tuhan masih memberi kita kesempatan, pastikan
bahwa kita hidup dalam pertobatan. (Steven Emor)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar